Minggu, 29 Desember 2013

LAPORAN KEUANGAN (BERKALA)
LDK MIZAN MASA DAKWAH 2013/2014



No  Tanggal  Keterangan  Pemasukan  Pengeluaran Saldo
1 05 Juni 2013 Dana pendidikan untuk musbar          750.000,00                    750.000,00
2 05 Juni 2013 Sisa kas LDK lama      1.426.000,00               2.176.000,00
3 03 Juli 2013 Beli kotak saran                    78.000,00               2.098.000,00
4 18 Juli 2013 Sisa kegiatan TDO          254.000,00               2.352.000,00
5 20 Juli 2013 Kegiatan baksos                 600.000,00               1.752.000,00
6 21 Juli 2013 Sisa kegiatan baksos          302.100,00               2.054.100,00
7 02 September 2013 Paket pps            1.500.000,00                    554.100,00
8 19 September 2013 Dokumentasi                 100.000,00                    454.100,00
9 19 September 2013 Paket pps      2.310.000,00               2.764.100,00
10 19 September 2013 Buat name tag anggota                 400.000,00               2.364.100,00
11 19 September 2013 Humas                    64.000,00               2.300.100,00
12 20 September 2013 Infaq          454.200,00               2.754.300,00
13 21 September 2013 Danus          129.200,00               2.883.500,00
14 21 September 2013 Kegiatan Smile                 200.000,00               2.683.500,00
15 22 September 2013 Sumbangan             54.000,00               2.737.500,00
16 23 September 2013 Sisa kegiatan Smile           115.900,00               2.853.400,00
17 28 September 2013 Kegiatan TFT            1.000.000,00               1.853.400,00
18 28 September 2013 Infaq             56.000,00               1.909.400,00
19 29 September 2013 Sisa TFT             95.000,00               2.004.400,00
20 10 Oktober 2013 Kestari                 183.100,00               1.821.300,00
21 20 Oktober 2013 Infaq          357.100,00               2.178.400,00
22 27 Oktober 2013 Kestari             50.000,00               2.228.400,00
23 10 Nopember 2013 Kegiatan JFM            1.657.000,00                    571.400,00
24 15 Nopember 2013 Infaq Alumni          300.000,00                    871.400,00
25 17 Nopember 2013 Danus          604.100,00               1.475.500,00
26 20 Nopember 2013 Kestari                    32.000,00               1.443.500,00
27 18 Desember 2013 Infaq             51.000,00               1.494.500,00



Saldo Akhir Rp 1.494.500,00

DILAPORKAN DI : Palembang,        Desember 2013
                                                                                                    Syafar 1435 H

  Bendahara LDK Mizan Poltekkes Palembang


dto.
Ika Yuliana
PO.71.39.0.12.018

Senin, 23 Desember 2013

 

Rabu Akhir Safar

NAHAS HARI  RABU
Allah berfirman :
Sesungguhnya kami telah menghembuskan kepada mereka angin sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus”.
(Q.S. Al-Qomar : 19)

            Yaitu hari Rabu, berdasar dalil yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a, ia berkata : “Rasulullah saw telah ditanya tentang hari rabu. Lalu Beliau saw menjawab : “Hari Rabu adalah hari nahas yang terus menerus”.
               Mereka bertanya : “Kenapa bisa demikian, ya Rasulullah ?”.
            Jawab : “Karena pada hari itu Allah telah menenggelamkan Fir’aun dan kaumnya, memusnahkan kaum Aad dan Tsamud, yaitu kaum Nabi Sholeh”.

            (Uraian): sebagian ulama’ mengatakan bahwa Allah telah membinasakan tujuh kaum yang kafir pada hari rabu dengan tujuh macam azab, mereka itu adalah :
pertama   :  Auj bin Unuq dibinasakan dengan burung Hudhud.
Kedua      :  Qorun dibinasakan dengan dibenamkan ke dalam tanah.
Ketiga   : Fir’aun dan pasukannya dibinasakan dengan ditenggelamkan ke dalam  sungai Nil.
Keempat : Namrud dibinasakan dengan nyamuk.
Kelima     : Kaum Luth dibinasakan dengan batu.
Keenam  : Syidad bin Aad dibinasakan dengan suara jeritan Jibril as.
Ketujuh   : Kaum Aad dibinaskan dengan angin yang kencang.

            Diambil dari Kitab As Sab’iyyaatu fil Mawaa’idhil Barriyyat karya Al Imam Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdurrahman Al-Hamdaani.

-------------------------------------------------------------------------

RABU AKHIR BULAN SHAFAR.

            Kata Ulama’ disebut di dalam Kitab Al-Jawahir ; Allah Ta’ala menurunkan bala’ pada tiap-tiap tahun sebanayak 320.000 (tiga ratus dua puluh ribu) bala’. Semua itu diturunkan sekalian pada hari rabu akhir shafar. Maka pada hari itu keadaannya lebih payah daripada setahun. Demikian yang dikatakan oleh Syekh Muhamad bin Ismail Daud Al-Fathoni di dalam kitabnya “ Al-Bahjatul Mardhiyah”.
            Jelaslah bahwa hari rabu adalah hari nahas, terutama pada hari rabu  di akhir bulan shafar, sebagian ulama’ mengakui turunnya bala’ ke dunia ini besar-besaran pada akhir bulan shafar.

            Golongan ulama’–ulama’ salaf lebih detail mengatakan bahwa setelah 1 Muharam (tahun baru Islam), seluruh catatan dan amaliah manusia baik maupun jelek diangkat kelangit dan diperhitungkan dengan seksama. Amal yang baik ditandon di langit dan ada kalanya diturunkan di bumi, sedangkan amal-amal jelek/buruk serta dosa-dosa manusia diturunkan kembali ke bumi, dibuang ke laut (ada yang mengatakan menjadi buaya-buaya dan binatang-binatang laut lainnya). Tetapi lautan yang begitu luas tidak menampung banyaknya dosa-dosa tersebut, yang akhirnya meluber kedaratan menjadi berbagai penyakit, musibah, bala’ dan bencana.           
Hal ini terjadi secara serempak dan total pada hari rabu di akhir bulan shafar. Wallohu a’lam bishshowwab.

            Sebaliknya sebagai perimbangannya ada yang dinamakan rahmat, barakah, ada yang dinamakan hidayah, yang semua ini diturunkan pada waktu-waktu tertentu. Seperti pada bulan Rajab, Sya’ban, Ramadlon, Dzulhijjah dan Muharram. Nyatalah bahwa Tuhan telah mengatur perimbangan yang sangat sempurna antara yang baik dan buruk dengan perbandingan 1 : 10. seperti yang dijelaskan di hadist bahwa kebaikkan 1 di balas dengan sepuluh sedangkan kejahatan 1 di balas 1.
            Perbandingan ini sebenarnya telah menunjukkan sifat Rahman dan Rahimnya Allah Ta’ala kepada manusia. Tetapi manusianya sendirilah yang tak mau berfikir dan bersyukur dalam perjalanan hidupnya. Sehingga walaupun telah didespensasi seperti itu, tetap saja manusia banyak kesalahan dan dosa yang dilakukan.
            Dan yang lebih parahnya manusia selalu ingin instan (langsung jadi) dalam melakukan penebusan-penebusan dosanya, sedangkan dengan jelas Allah melalui Rasul-Nya telah menunjukkan cara-caranya dan diberi waktu-waktu yang penuh dengan bonus pahala, tetapi tetap saja manusia tidak mau mencari secara sungguh-sungguh dan jelasnya tidak mau proses secara alami alias tidak mau sengsara.
            Lebih jelasnya dalam setahun Allah Ta’ala menurunkan kebaikkan dan keburukan di bagi dalam bulan-bulan tertentu yang mempunyai kelebihan sendiri-sendiri, antara lain :
  1. Bulan Rajab kelebihannya ada pahala puasa sunnah dan istighfar rajab. Kejadian pada waktu itu adalah Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad saw.
  2. Bulan Sya’ban terkenal dengan Nisyfu Sya’ban.
  3. Bulan Ramadlon dengan puasa wajibnya dan terkenal dengan Malam Lalilatul Qadarnya.
  4. Bulan Dzulhijjah terkenal dengan haji & puasa sembilan hari pertamanya, terutama Hari Arafah dan Hari Tarwiyahnya.
  5. Bulan Muharrom terkenal dengan Doa Akhir & Awal Tahunnya serta hari Asyuranya.
  6. Kemudian sebagai perimbangannya dalam setahun itu diturunkan sekaligus keburukan (bala’, bencana, penyakit dan wabah) di akhir bulan shafar.
Keterangan :
Kejahatan atau keburukan yang dimaksud dimuka bumi ini, ada beberapa macam yang bisa dipilah seperti :
  1. Kejahatan yang turun dari langit., seperti wabah penyakit, udara buruk, topan, petir, rihul ahmar, kuman, penyakit yang berterbangan diudara dan sebagainya.
  2. Kejahatan yang naik ke langit., seperti catatan amal buruk yang dibawah oleh malaikat kelangit, ruh-ruh orang orang jahat, Iblis serta anak buahnya yang mencuri berita dilangit yang kemudian menyebarkannya dengan ditambah berbagai berita bohong.
  3. Kejahatan yang terjadi di muka bumi. seperti gangguan syetan, jin dan manusia, binatang buas, kezaliman, hasut, fitnah, niat jahat, kecelakaan, peperangan dan sebagainya.
  4. Kejahatan yang keluar dari bumi.seperti gempa bumi, gunung meletus, gas beracun, binatang-binatang yang keluar dari bumi (ular, kalajengking dll).
            Oleh sebab itu wahai saudara-saudaraku sesama muslim, kita dituntut untuk selalu berdoa memohon perlindungan kehadirat Allah Ta’ala dari segala musibah atau kejahatan tersebut dalam setiap waktu dan tempat. Khususnya pada hari rabu di akhir bulan shafar ini, marilah bersama-sama kita memohon perlindungan dengan membaca doa dan wirid yang dilakukan secara jama’ah.

            Inilah tata cara ritual hari rabu akhir shafar, dengan sholat sunnah tasbih (2 atau 4 rakaat) kemudian dilanjutkan dengan sholat daf’ul bala’ wal waba’ (2 raka’at). Hal ini dilaksanakan sebaiknya sesudah sholat maghrib pada hari selasa malam.
 
Sumber:  http://renungangusis.blogspot.com/2011/01/rabu-akhir-safar.html
 

Sumber: Rillah LDK Mizan Desember 2013

Mahasiswa dipilih sebagai pelaku karena memiliki potensi yang besar sebagai agen perubahan. Mahasiswa sebagai segmen pemuda yang tercerahkan Karena memiliki kemampuan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang memiliki kemampuan logis dalam berfikir sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Sebagai bagian dari pemuda, mahasiswa juga memiliki karakter positif lainnya, antara lain idealis dan energik.dealis berari (sehrusnya) mahasiswa masih belum terkotori oleh kepentingan pribadi, juga belum terbebabni oleh beban sejarah atau beban posisi. Artinya mahasiswa masih bebas menempatkan diri pada posisi yang dia anggap terbaik, tanpa adanya resistansi yang lebih besar. Sedangkan energik berarti pemuda biasanya siap sedia melakukan “kewajiban” yang dibebankan oleh suatu ideology manakala dia telah meyakini kebenaran ideology itu.

Dengan potensi itu, wajar jika pada setiap zaman kemudian pemuda memegang peranan pening dalam perubahan kaumnya. Kita lihat kisah Ibrahim as sang pembaharu, atau kisah pemudi kahfi (Q.S. 18: 9-26) yang masing-masing sigap menerima kebenaran.

Ada ulama yang kemudian menyampaikan bahwa pemuda memiliki 3 peran:
1.Sebagai generai penerus (Q.S Ath Thur : 21); meneruskan nilai-nilai kebaikan yag ada pada suatu kaum.
2.Sebagai generasi pengganti (Q.S. Maidah : 54); menggantikan kaum yang memang sudah rusak dengan karakter mencintai dan dicintai Allah, lemah lembut kepada kaum mu’min, tegas kepada kaum kafir, dan tidak takut celaan orang yang mencela.
3.Sebagai generai pembahari (Q.S. Maryam : 42); memperbaiki dan memperbaharui kerusakan yang ada pada suatu kaum.

Islam adalah sebuah ideology yang memberikan energi besar bagi perubahan. Hal ini dimungkinkan karena karakter Islam yang syumul, mewarnai seluruh aspek kehidupn dan mengatur seluruh bagian manusia.
Berbicara tentang perubahan, tentunya akan memunculkan pertanyaan mengapa harus ada perubahan? Kondisi saat ini sangat jauh dari ideal. Tidak perlu kita pungkiri bahwa masyarakt (termasuk atau terutama di Indonesia) saat ini masih cukup jauh dari Islam. Contoh yang jelas tampak di permukaan adalah pada moral masyarakat, misalnya korupsi yang membudaya atau adanya pergaulan bebas. Oleh karena itu tidak salah jika ada ulama yanh mengatakan kondisi sekarang sebagai jahiliyah modern.

Melakukan perubahan adalah perintah si dalam ajaran Islam, sebagaimana dalam sebiuah hadits Rasulullah SAW menyatakan bahwa orang yang hari ini lebih baik dari kemarin adalah orang yang beruntung, orang yang hari ini sama dengan kemarin berarti rudi, dan orang yang hari ini lebih buruk dari kemarin adalah celaka. Artinya kalau kita membiarkan kondisi statis tanpa perubahan –apalagi membiarkan perubahan ke arah yang lebih buruk- berarti kita tidak termasuk orang yang beruntung. Juga di dalam Ali Imran:104 Allah memerintahkan agar ada kaum yang menyeru kepada kebaikan –sebagai sebuah perubahan.

Dengan mengetahui sedimikian hebat dan canggihnya usaha musuh-musuh Islam khususnya Yahudi di dalam memurtadkan atau minimal mensekulerkan kaum muslimin, dan hasil usaha mereka telah mencengkeram berurat berakar pada tubuh kaum muslimin, tibul pertanyaan : Apakah kondisi yang demikian parah tidak dapat dirubah? Lalu siapakah yang mampu merubah kondisi tersebut? Dan bagaimana caranya?
Sudah merupakan sunatullah bahwa pergiliran kemenangan merupakan suatu kepastian yang akan terjadi.
Maka perubahan menuju kejayaan Islam dan kaum muslimin bukanlah suatu hal yang mustahil. Yang paling bertanggungjawab akan kebangkitan Islam bukanlah orang lain melainkan tentu saja umat Islam itu sendiri, khususnya para pemuda pemudi dan lebih khusus lagi para mahasiswa dan mahasiswi Islam.
Sejarah membuktikan unsur utama perubah kekalahan menjadi kemenangan adalah generasi muda. Sejak zaman para nabi hingga sekarang para pemudalah yang menjadi garda depan perubahan kondisi ummat.

Para pemuda seharusnya menyadari bahwa inilah saat yang paling tepat untuk beubah dan ikut merubah kondisi. Rasulullah bersabda: Gunakanlah lima perkara sebelum dating lima perkara yaitu :
1.Hidupmu sebelum matimu
2.Kesehatanmu sebelum sakitmu
3.Masa luangmu sebelum kesibukanmu
4.Masa mudamu sebelum masa tuamu
5.Masa kayamu sebelum masa miskinmu

Untuk perisai bagi terjaganya waktu muda maka perlu memperhatikan suatu riwayat tentang adanya pertanyaan penting di akhirat kelak khususnya kepada para pemuda yakni:
1.Umurnya, untuk apa ia habiskan?
2.Tentang masa mudanya, juga untuk apa ia manfaatkan?
3.Hartanya, darimana ia peroleh dan kemana ia infakkan (keluarkan)?
4.Ilmunya, apa yang telah ia lakukan dengan ilmunya itu?

Masa muda memang penuh tantangan yang harus digunakan untuk mencapai kedewasaan, kematangan dan kepribadian Islami yang benar-benar tangguh. Seorang pemuda yang banyak melakukan penyimpangan akhlak, pemikiran dan tugas-tugas dimana letak keindahannya? Untuk itu Ia harus memperbaiki diri bersama Islam, bersama orang-orang shaleh, yang bersama-sama meningkatkan kualitas akhlaknya, Ilmu, wawasan, amal, kekuatan fisik dan kemandirian.

Maraji’:
-Buku Penunjang Materi Asistensi Agama Islam Faperta UGM
 http://harokah.blogspot.com/2005/12/peran-mahasiswa-islam.html